Dynamic Blinkie Text Generator at TextSpace.net

Selasa, 05 Agustus 2008

Fadly's kreasi


Menelusuri Sungai Kayan yang memiliki arus deras dengan grade 1/2 atau tingkat kesulitan di atas rata-rata, sungai ini sangat baik untuk dikembangkan sebagai objek wisata petualangan arung jeram.
Menelusuri Sungai Kayan dari muara sebaiknya menggunakan perahu cepat (speed boat) karena jaraknya bisa dipersingkat menjadi dua jam untuk mencapai ibu kota Kabupaten Bulungan, Tanjung Selor.Sepanjang jalan dari muara hingga lokasi arung jeram, yang melintasi alur sungai besar yang berkelok-kelok bagai ular raksasa, memang membosankan karena di kiri kanan hanya terlihat hutan bakau. Sekali-sekali, bila beruntung, maka akan bersua bekantan (monyet hidung panjang), jenis primata langka yang menjadikan hutan mangrove sebagai habitatnya, atau ular hutan bakau berwarna kuning merah menanti santap siangnya, burung raja udang.
Setelah menempuh perjalanan sekitar dua jam, maka kiri kanan sungai ekosistem hutan bakau akan berubah menjadi hutan hujan tropis dataran rendah dengan aneka pohon keras yang memiliki nilai ekonomis tinggi karena bisa dijadikan bahan bangunan, seperti bangkirai, meranti, kapur, tengkawang, dan ulin (kayu besi).
Setelah sampai di kota tertua di Bulungan, Tanjung Selor, dan Tanjung Palas, maka butuh sekitar tiga jam lagi untuk mencapai kawasan arum jeram. Dari Kota Tanjung Selor, sebaiknya wisatawan menggunakan long boat reguler (tiket Rp 25.000 per orang) untuk mencapai salah satu kota di kawasan pedalaman, yakni kota Kecamatan Long Peso.
Sebelum mencapai Long Peso, terdapat salah satu kawasan cagar budaya yang sangat erat kaitannya dengan sejarah sehingga lahirnya kata "Bulungan" dan keturunan (juriat) atau silsilah raja-raja atau sultan yang pernah memimpin Tanah Bulu Tengon.
Di sekitar hilir Sungai Long Peso, yakni Long Pelban, terdapat sebuah kawasan indah, yaitu pulau dan bukit kecil di tengah sungai. Di sini terdapat dua patung batu yang dipercaya sebagai makam Lahaibara dan suaminya, Wan Paren.
Lahaibara adalah salah seorang pemimpin atau ratu dari Dayak Kayan puak Uma Afan yang melahirkan Simun Luwan dan Asung Luwan. Dari perjalanan sejarah yang panjang akibat serangan suku barbar dari dataran tinggi Serawak, maka Putri Asung Luwan hanya bersedia menerima lamaran Datu Lancang (pangeran dari Kesultanan Brunei) untuk mengusir musuhnya dari Serawak itu.
Dari perkawinan antara Putri Asung Luwan dan Datu Lancang itu, yang diikuti para pengikutnya, maka lahirkan suku baru, yakni Bulungan. Patung batu yang menjadi kuburan kuno, Lahaibara dan Wan Paren, itu sangat dihormati, baik oleh warga Bulungan maupun Dayak Kayan.
Wisata Budaya

Memasuki kawasan Sungai Kayan di kawasan hulu Sungai Long Peso, maka tantangan sebenarnya akan terasa karena memasuki kawasan sangat berbahaya sepanjang dua kilometer dan lebar 50 meter yang oleh penduduk setempat disebut sebagai Jeram Embun.
Bahkan, ada beberapa bagian yang tidak bisa dilayari karena terlalu curam dan tinggi. Air mengalir deras menghantam bongkahan batu raksasa yang mencuat di permukaan Sungai.
Sungai yang memiliki jeram berbahaya itu melingkar-lingkar di antara tembok batu padas setinggi sekitar 50 meter. Dinding batu padas di sisi kiri kanan Sungai Kayan di kawasan pedalaman itu seperti pintu gerbang menuju dunia antah-berantah di kawasan tinggi heart of borneo.
Kawasan pedalaman Kaltim ditetapkan sebagai bagian dari heart of borneo sehingga hampir sebagian besar hutan di daerah itu masuk dalam kawasan konservasi, termasuk Taman Nasional Kayan Mentarang (1,2 juta ha).
Warga Dayak di kawasan pedalaman yang terkenal "nekad" (berani) menelusuri kawasan itu menggunakan perahu panjang bermotor (biasanya dengan kekuatan 40 PK/tenaga kuda) terpaksa harus beramai-ramai menggotong perahunya menelusuri tepian Sungai Kayan.
Setelah menikmati wisata petualangan yang mendebarkan, wisatawan sekaligus bisa menikmati wisata budaya karena saat melintasi pedalaman Sungai Kayan akan melewati sekitar 20 desa Dayak dengan sub-etnis atau puak yang berbeda, baik budaya maupun bahasa, antara lain Dayak Kayan, Dayak Kenyah, dan Dayak Punan.
Kawasan hulu Sungai Kayan berakhir di Taman Nasional Kayan Mentarang. Pada kawasan hulu Sungai Kayan dengan ekosistem hutan tropis dataran tinggi, wisatawan juga bisa melihat berbagai flora dan fauna langka. Misalnya kayu ulin raksasa berusia ratusan tahun, taman anggrek serta berbagai jenis satwa langka, antara lain, banteng liar, rusa sambar, gajah Kalimantan, dan berbagai jenis primata dilindungi.

Tidak ada komentar:

NASA MENCARI CARL SAGA YANG LAIN DAN E.T ???????

Berita dikutip dan diterjemahkan dari MSN ini merupakan berita sains dunia. Tentang astariksa yang penelitian tersebut di kembangkan oleh NASA Amerika. New York-NASA atau dengan singkatannya yaitu The National Aeronautics and Space Administration, yang terkenal dengan beragam misinya ke bulan, telah mengumumkan kreasi dari lulusan setelah doctor yang dinamakan postdoctoral Exoplanet Exploration pada hari Rabu (berita ini ditampilkan pada hari tanggal 3 September 2008). –Sang Doctor tersebut (postdoctoral-red) diberi gelar setelah para peneliti astronomi terakhir yang telah mempopulerkan ilmu pengetahuan alam karena bukunya dan penampilannya di TV. –Doctor tersebut akan mencari adanya kehidupan pada planet di luar system tata surya, dinamakan Exoplanet, lebih dari 300 yang telah ditemukan sejak 1994. Banyak planet telah ditemukan yang sedang mengitari bintang yang jauh yang terdiri atas berbagai macam gas dan gunung ice yang besar yang dipercayai yang tidak cocok untuk ditinggali atau adanya makhluk hidup yang tinggal. Menjadikan sebuah tantangan untuk mencari Planet seperti Bumi yang sedang mengorbit bintang seperti Matahari. –Pencarian yang akan dibantu oleh NASA dengan misi Kepler tersebut, seharusnya diluncurkan tahun depan, dan akan mensurvei 100.000 bintang yang terlihat untuk planet-planet kecil. –Dengan perasaan semangat, para agen ingin menarik perhatian para ilmuwan muda berbagi rasa penasaran akan Sagan tentang kosmos yang akan diresmikan oleh mereka sendiri untuk menjawab pertanyaan, “Apakah kita sendirian?” dengan menggunakan teknologi teleskop atau semacamnya. –Beasiswa Sagan(untuk menarik minat ilmuwan muda) sebanyak 60.000$ tiap tahunnya untuk 4-5 ilmuwan tiap tahunnya. Dan akan menjadi terkenal setelah Albert Einstein dan Edwin Hubble. –Ketika Sagan meninggal, pada 1996 hanya 11 Exoplanet yang berhasil ditemukan. Berapa banyak dunia yang memiliki kehidupan? adalah pertanyaan yang remeh, namun sulit untuk dijawab dan akan ditemukan oleh ilmu pengetahuan pada abad ke-21. –Artikel diatas dan kesesuaian denga Judul yang juga dikutip dari sumber hampir tidak nyambung. Karna tidak ada hubungan yang relevan tentang penelitian Exoplanet dengan film science fiction E.T. dan para pengunjung MSN pun memberi nilai 2 untuk artikel ini. Tapi bagaimana dengan anda?

best friends

Ampun. . . . .. . . . . . . Om. . . . .

myspace icons

MY MUSIC